The dynamics of water masses Maluku Sea


            Dinamika laut di sekitar Laut Maluku di dominasi oleh pengaruh local dan regional yang terjadi di Samudra Pasifik. massa air laut di sekitar Laut Maluku berada dalam sirkulasi sirkulasi massa air perairan Indonesia timur bersama Laut Banda, Laut Flores dan Laut Halmahera yang merupakan jalur massa  air yang dipengaruhi massa air North Pacific dan South Pacific bergabung kondisi antar tahunan (interannual) yang terjadi.
            Di perairan sekitar Laut Maluku mengalir Arus Mindanao yang merupakan cabang dari NEC dan MC. Arus ini mengalir sepanjang pantai Mindanao dan bergerak ke arah Pulau Mindanao  menuju Laut Sulawesi.  Arus  ini kemudian dibalikan ke arah timur di tengah Laut Sulawesi dan bergerak kearah timur kembali di sepanjang pantai Sulawesi. Cabang dari Arus Mindanao ini masuk ke Selat Makassar dan sebagian ke Laut Maluku (Wyrtki, 1961).
            Menurut Wyrtki (1961), dari permukaan hingga kedalaman 500 m, massa air  di perairan Indonesia mengalir dari Samudra Pasifik ke Hindia, berasal dari Arus  Mindanao. Arus ini sering disebut Arus Lintas Indonesia. Di  perairan sebelah utara Laut Maluku (Samudra Pasifik bagian barat), Sirkulasi arus permukaan yang menonjol adalah  adalah NEC yang mengalir sepanjang tahun menuju Filipina. Arus ini menguat pada bulan Desember hingga Februari dan melemah/mengecil dari pada kondisi normalnya pada bulan April hingga Juni (Wyrtki, 1961). Arus ini berbelok secara divergen di Filipina, satu  bagian ke utara menjdi Arus Kuroshio, sedangkan bagian lain ke timur membentuk North Equatorial Counter Current (NECC).
            Di wilayah  New Guinea terjadi fluktuasi musim yng tinggi. Pada bulan Mei hingga Oktober terjadi  angin pasat tenggara sedangkan pada  bulan November sampai April bertiup dari timur dan utara yang menandai terjadinya angin pasat timur laut. Di bulan juni hingga Agustus ini South Equatorial Current  menguat dan mengalir di sepanjang pantai New Guinea hingga Halmahera dengan  kecepatan yang tinggi. Di Halmahera  arus ini bergabung  dengan arus yang bergerak keluar dari Laut Maluku dan Laut Sulawesi dan hal ini mengakibatkan terjadi pembelokan arus ke  kanan dimana arus bergerak ke arah timur bersama NEC dan membentuk North Equatorial Counter Current (Wyrtki, 1961).

oleh : Dimas Setiya G
Referensi :
Wyrtki, K., “Physical Oceanography of the Southest Asian Waters”, University of California, California, 1961.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar